Terpikir untuk Bunuh Diri ? Pandangan Islam
Pemikiran untuk Bunuh Diri: Penyebab, Pencegahan, dan Pandangan Islam
Bunuh diri adalah tindakan yang mengakhiri hidup sendiri dengan sengaja. Bunuh diri adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius dan membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya di seluruh dunia. Bunuh diri juga merupakan penyebab kematian kedua terbesar di antara kelompok usia 15-29 tahun.
Pemikiran untuk bunuh diri adalah tanda bahwa seseorang membutuhkan bantuan segera. Pemikiran ini bisa muncul karena berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Penyebab keinginan bunuh diri
Beberapa faktor yang sering menjadi penyebab bunuh diri adalah:
- Depresi yang tidak tertangani. Depresi adalah gangguan mental yang membuat seseorang merasa sedih, putus asa, dan tidak berharga. Depresi juga bisa mengurangi kemampuan seseorang untuk berpikir rasional dan mencari bantuan.
- Gangguan bipolar, skizofrenia, atau gangguan kepribadian. Gangguan-gangguan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami perubahan suasana hati, halusinasi, delusi, atau perilaku impulsif yang berisiko.
- Stres akibat masalah sosial, ekonomi, atau kesehatan. Stres bisa memicu perasaan cemas, marah, atau frustrasi yang berlebihan. Jika stres tidak ditangani dengan baik, seseorang bisa merasa tidak mampu mengatasi masalahnya dan kehilangan harapan .
- Pengalaman trauma atau pelecehan. Trauma atau pelecehan bisa meninggalkan luka psikologis yang dalam pada seseorang. Trauma atau pelecehan bisa menyebabkan seseorang merasa bersalah, malu, takut, atau marah. Jika perasaan-perasaan ini tidak diungkapkan atau diobati, seseorang bisa merasa terisolasi dan tidak berdaya .
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan. Alkohol atau obat-obatan bisa mempengaruhi fungsi otak dan mood seseorang. Alkohol atau obat-obatan bisa membuat seseorang lebih mudah terpengaruh oleh pikiran negatif atau impulsif. Alkohol atau obat-obatan juga bisa menimbulkan ketergantungan yang menyulitkan seseorang untuk berhenti .
Mencegah atau mengurangi pemikiran untuk bunuh diri
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pemikiran untuk bunuh diri, antara lain:
- Berbicara dengan seseorang yang dipercaya, seperti keluarga, teman, guru, atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan, pengertian, dan bantuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi .
- Mencari bantuan profesional dari dokter atau psikolog. Mereka dapat memberikan diagnosis, pengobatan, dan terapi yang sesuai dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Jika seseorang memiliki obat resep, minumlah sesuai petunjuk dokter .
- Mengikuti pengobatan rutin jika seseorang memiliki penyakit fisik atau kronis. Penyakit ini dapat mempengaruhi mood dan kesejahteraan seseorang. Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan obat atau efek sampingnya, konsultasikan dengan dokter.
- Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang. Zat-zat ini dapat memperburuk gejala depresi, kecemasan, atau gangguan mental lainnya. Zat-zat ini juga dapat mengganggu fungsi otak dan mengurangi kemampuan seseorang untuk berpikir rasional .
- Mencoba untuk tetap terhubung dengan dunia luar dan bersosialisasi dengan orang-orang positif. Aktivitas sosial dapat meningkatkan rasa percaya diri, harga diri, dan dukungan sosial seseorang. Seseorang juga dapat mencari komunitas, organisasi, atau layanan krisis yang dapat membantu mengatasi pikiran untuk bunuh diri .
- Menjaga pola hidup sehat dan pola tidur yang teratur. Kesehatan fisik dan mental saling berkaitan. Pola hidup sehat dapat membantu seseorang merasa lebih bugar, segar, dan berenergi. Pola tidur yang teratur dapat membantu seseorang meredakan stres, meningkatkan mood, dan memperbaiki konsentrasi.
- Melakukan hobi atau kegiatan yang disukai. Hobi atau kegiatan ini dapat memberikan kesenangan, relaksasi, dan kepuasan bagi seseorang. Seseorang juga dapat mengembangkan bakat, keterampilan, atau minat melalui hobi atau kegiatan ini.
- Mencari makna atau tujuan hidup seseorang. Seseorang dapat melakukannya dengan cara beragama, spiritual, atau filosofis sesuai dengan keyakinan seseorang. Seseorang juga dapat melakukannya dengan cara berkontribusi bagi orang lain, lingkungan, atau masyarakat melalui aksi sosial atau sukarela.
- Membuat rencana keselamatan untuk diri sendiri. Rencana keselamatan adalah daftar langkah-langkah yang dapat dilakukan jika pikiran untuk bunuh diri muncul kembali. Rencana keselamatan dapat berisi hal-hal seperti: alasan untuk hidup, orang-orang yang dapat dihubungi, barang-barang yang dapat menenangkan atau mengalihkan perhatian, tempat yang aman dan nyaman, dan nomor darurat.
- Jauhkan barang-barang yang berpotensi berbahaya dari jangkauan seseorang. Barang-barang ini dapat berupa senjata api, pisau, obat-obatan, racun, tali, atau benda tajam lainnya. Jika seseorang merasa tidak aman dengan barang-barang ini di sekitar seseorang, mintalah bantuan orang lain untuk menyimpannya di tempat yang tidak dapat diakses.
Perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam
Bunuh diri adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Bunuh diri adalah tindakan yang menunjukkan ketidakpercayaan, ketidakpuasan, dan ketidaktaatan kepada Allah SWT, yang telah menciptakan hidup dan mati, dan yang telah menetapkan takdir dan ujian bagi setiap hamba-Nya. Bunuh diri juga merupakan tindakan yang merusak amanah Allah SWT, yaitu jiwa dan tubuh yang telah diberikan kepada manusia untuk dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Bunuh diri juga merupakan tindakan yang menyakiti diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 29:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."
Dalam ayat ini, Allah SWT melarang umat Islam untuk membunuh diri mereka sendiri dengan alasan apapun. Allah SWT juga menyatakan bahwa Dia adalah Maha Penyayang, yang berarti bahwa Dia tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kemampuan mereka, dan bahwa Dia akan memberikan jalan keluar bagi setiap masalah yang mereka hadapi.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قتل نفسه بشيء عذب به يوم القيامة
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka ia akan disiksa dengan sesuatu itu pada hari kiamat.”
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pelaku bunuh diri akan mendapatkan siksaan yang sesuai dengan cara ia membunuh dirinya. Misalnya, jika ia membunuh dirinya dengan pisau, maka ia akan terus-menerus ditikam dengan pisau di akhirat. Ini menunjukkan betapa besarnya dosa dan akibat dari bunuh diri.
Oleh karena itu, pandangan Islam terhadap pelaku bunuh diri adalah sangat negatif dan keras. Islam mengharamkan bunuh diri dan mengancam pelakunya dengan siksaan yang pedih. Islam juga mengajarkan umatnya untuk bersabar, bertawakal, berdoa, dan mencari bantuan Allah SWT serta orang-orang yang dapat membantu mereka mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi. Islam juga mengajarkan umatnya untuk menghargai nikmat hidup yang telah diberikan oleh Allah SWT, dan untuk menggunakan hidup ini sebagai sarana untuk beribadah kepada-Nya dan berbuat kebaikan kepada sesama makhluk-Nya.
0 komentar